Indonesia Fact Checking Summit IFCS 2024
Forum nasional ini melibatkan 250 peserta yang mempertemukan jurnalis, pemeriksa fakta, pengelola media, platform media sosial, pemerintah, peneliti dan OMS yang bekerja di isu gangguan informasi termasuk misinformasi dan disinformasi.
Kegiatan ini digelar untuk mendiskusikan temuan gangguan informasi yang mempengaruhi Pemilu 2024; upaya dan tantangan media, platform media sosial dan CSO menangani gangguan informasi; serta mencari solusi untuk memperkuat ekosistem pemeriksaan fakta di Indonesia.
Kapan IFCS dilaksanakan?
Kamis, 2 Mei 2024 pukul 09.00 - 17.00 WIB
Di mana lokasi IFCS?
Hotel Zuri, Palembang, Sumatera Selatan
Ada apa saja di IFCS?
Rangkaian kegiatan IFCS 2024
-
Keynote Speech
Ross Tapsell, Peneliti dari Australian National University (ANU)
“Election, Information Distortion, and the Future of Indonesia’s Fact-checking”
"Pemilu, Distorsi Informasi, dan Masa Depan Demokrasi Indonesia"Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 10.00 - 10.15 WIB
Zoom: bit.ly/IFCS_Palembang
Youtube: AJI IndonesiaAkan menggunakan Bahasa Indonesia dan Inggris/Indonesian and English Speakers
Tersedia Juru Bahasa Isyarat dan ED-IN InterpreterMeski jumlah hoaks dan ujaran kebencian meningkat pada pemilu 2024, namun dampaknya tidak seserius seperti pada Pemilu 2014 dan 2019. Tren distorsi informasi di Indonesia telah berubah seperti bagaimana kampanye dengan kartun dan animasi dengan generate-AI digunakan mengubah citra kandidat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Ross Tapsell menyebut fenomena tersebut sebagai kampanye palsu tanpa berita palsu. Lalu bagaimana bentuk baru distorsi informasi itu dapat mempengaruhi demokrasi Indonesia mendatang? Dan, bagaimana pemeriksa fakta seharusnya menjawab tantangan baru itu?
Sesi ini menghadirkan “Ross Tapsell” sebagai pembicara kunci dengan tema: Pemilu, Distorsi Informasi, dan Cek Fakta Masa Depan Indonesia.
Ross Tapsell adalah peneliti di College of Asia and the Pacific di Australian National University (ANU), dengan spesialisasi media Asia Tenggara. Ia adalah penulis Media Power in Indonesia: Oligarchs, Citizens and the Digital Revolution (Rowman & Littlefield, 2017) dan salah satu editor From Grassroots Activism to Disformation: Social Media in Southeast Asia (ISEAS Publishing, 2020). Ia telah menulis untuk The New York Times, The Guardian, VICE dan publikasi lain di kawasan Asia Tenggara.
-
Closing Speech
Prof. Masduki, Guru Besar Ilmu Komunikasi UII
"How Media Outlets Should Prepare for Information Disruption Prior to the 2024 Local Election
"Tantangan Media Menghadapi Gangguan Informasi Jelang Pilkada 2024"Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 16.30 - 17.00 WIB
Koalisi CekFakta dan media menghadapi tren baru operasi informasi seperti kampanye menggunakan kartun dan animasi yang difasilitasi generate-AI. Bagaimana kemudian strategi ini membelokkan citra kandidat dengan pelanggaran hak asasi manusia dan dinasti politik.
Pada 27 November mendatang, Indonesia kembali akan menghelat Pilkada di 27 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Ini adalah pemilu terbesar di dunia yang akan digelar secara serentak. Tentunya, dinamika pada Pilpres 2024 akan turut mempengaruhi suasana Pilkada. Media dan jurnalis musti bersiap menyediakan informasi berkualitas mengenai tahapan, rekam jejak calon, serta mengawasi potensi pelanggaran. Sesi ini akan memberikan refleksi dan proyeksi bagaimana media harus menjalankan peran selama Pilkada 2024, bertolok pada pengalaman Pilpres 2024 maupun pilkada sebelumnya.
Prof. Masduki akan hadir sebagai penyampai pidato penutup (closing speech). Masduki adalah guru besar pertama di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia. Ia meraih gelar Doktor pada Institute of Communication Studies and Media Research (IfKW), University of Munich, Germany. Gelar Master dalam bidang jurnalisme pada Ateneo de Manila University, Manila, Filipina dan Ilmu Komunikasi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta dan program sarjana pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Masduki juga adalah ketua Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2Media).
-
Talkshow
“Findings and Challenges in Handling Information Manipulation During the 2024 Election”
“Temuan dan Tantangan Menghadapi Manipulasi Informasi pada Pemilu 2024”
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 10.30-12.00 WIB
Sesi ini akan mengupas temuan tren manipulasi informasi pada Pemilu 2024 dari sudut pandang pemeriksa fakta, platform media sosial, dan akademisi. Bagaimana ekosistem pemeriksa fakta dapat menjawab bentuk baru distorsi informasi yang menggunakan AI untuk mengubah citra tanpa disinformasi yang membahayakan?Panelis
- Adi Marsiela, Koordinator Koalisi CekFakta
- Yos Kusuma, News Partner Manager Google Indonesia
- Septiaji Eko Nugroho, Ketua Presidium Mafindo
- Ummi Salamah, Kepala LPPSP FISIP Universitas IndonesiaModerator: Ika Krismantari, Chief Editor/Content Director The Conversation Indonesia
-
Talkshow Breakout Session #1
"Media Literacy, Political Preferences and Public Trust in the Media"
"Literasi Media, Preferensi Politik dan Kepercayaan Publik pada Media"
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 13.00 - 15.00 WIB
Pada era digital yang penuh dengan misinformasi dan disinformasi, penting untuk melihat sejauh apa publik percaya pada informasi yang disampaikan oleh media. AJI Indonesia dan Remotivi melakukan riset pada 2023 mengenai tingkat kepercayaan publik pada media berita dengan mengeksplorasi pada dua dimensi: tingkat literasi media dan preferensi politik.Panelis:
- Muhamad Heychael, Direktur Program RemotiviPenanggap:
- Dr Ninik Rahayu, SH, MS, Ketua Dewan Pers
- Upi Asmaradhana, Wakil Ketua Umum AMSIModerator:
Dian Yuliastuti, Jurnalis Tempo -
Talkshow Breakout Session #2
"Fact-Checking as Idea and Practice in Indonesia Newsroom During Post Truth Era"
"Mencari Praktik Ideal Pemeriksaan Fakta bagi Ruang Redaksi di Era Post-Truth"
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 15.30 - 16.30 WIB
Pemeriksaan fakta telah banyak dijalankan oleh newsroom di Indonesia sejak Pemilu 2019. Di antara praktik baik yang dihasilkan, sejumlah tantangan masih dihadapi mulai keterbatasan tim, pendanaan, standarisasi, hingga tindak lanjutnya dengan platform media sosial. Bagaimana rekomendasi para peneliti agar pemeriksaan fakta di newsroom dapat meningkat kualitasnya?Panelis:
- Dr. Pandan Yudhapramesti, S.Sos., M.T. , Kaprodi S-1 Jurnalistik Unpad
- Purnama Alamsyah, Peneliti BRIN
- Anastasya Andriarti, Akademisi Universitas BakrieModerator:
Santi Indra Astuti, Program Manajer Tular Nalar Mafindo -
Lokakarya Breakout Session #1
"Debunking Deep-fakes"
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 13.00 - 15.00 WIB
Menjelang Pemilu 2024 lalu, sejumlah deepfake beredar dalam bentuk video dan audio. Deepfake adalah teknologi manipulasi video dan audio yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan konten seolah-olah orang yang menjadi target melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak dilakukan. Teknologi ini telah muncul sejak tahun 2017 dan terus berkembang dengan kemampuan yang semakin canggih mengubah wajah dan suara seseorang. Lalu bagaimana jurnalis, pemeriksa fakta dan mahasiswa bisa mendeteksi deepfake? -
Lokakarya Breakout Session #2
"Fact Check for Gen Z"
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 15.30 - 16.30 WIB
Gen-z mewakili 22 persen dari total populasi Indonesia yang akrab dengan media sosial. Generasi ini mudah terpapar oleh hoaks namun juga kelompok potensial untuk melawan misinformasi dan disinformasi. Sesi ini mengajak para Gen Z agar memiliki keterampilan memeriksa kebenaran konten di media sosial. -
Lokakarya Breakout Session #3
"Building Fact Checking Ecosystem in Local Area" bersama AMSI
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 15.30 - 16.30 WIB
Pemeriksaan fakta di Indonesia banyak diinisiasi oleh media maupun organisasi masyarakat sipil dalam lima tahun terakhir. Namun kerja-kerja pemeriksa fakta masih banyak terpusat di kota-kota besar. Bagaimana membangun dan memperluas ekosistem cek fakta di daerah terutama untuk menghadapi Pilkada 2024? -
Training #1
Pelatihan Keamanan Holistik (terbatas untuk 30 peserta)
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 13.00 - 16.30 WIB
Keselamatan kerja menyeluruh merupakan aspek penting dan krusial untuk menjaga kesejahteraan pekerja, produktivitas hingga keberlanjutan operasional. Di lingkungan kerja industri media yang dinamis diiringi perkembangan teknologi dan tuntutan pasar, penting bagi jurnalis untuk bersiap menghadapi tantangan keselamatan kerja dengan pendekatan holistik. Apalagi mengingat kompleksitas tantangan keselamatan dan keamanan kerja.Sesi ini bertujuan meningkatkan pemahaman terkait keselamatan dan keamanan kerja secara holistik serta, keterampilan jurnalis dalam mengelola risiko ketika bertugas. Sehingga jurnalis mampu menyusun strategi untuk memastikan keselamatan bekerja–meliputi aspek fisik, digital dan, psikososial.
-
Training #2
Pelatihan Melacak & Memverifikasi Disinformasi Pemilu (terbatas untuk 30 peserta)
Kamis, 2 Mei 2024 Pukul 13.00 - 16.30 WIB
Pada 2024, terdapat 545 daerah yang akan menggelar Pilkada serentak pada 27 November 2024. Gangguan informasi seperti kerap digunakan para politisi lokal maupun tim suksesnya dengan tujuan meraup suara elektoral.Sesi ini bertujuan menyiapkan jurnalis daerah saat menghadapi disinformasi/misinformasi selama Pilkada 2024. Jurnalis memainkan peran penting agar dapat mengidentifikasi informasi yang beredar, memverifikasi setiap konten, dan menyebarkan hasil cek fakta untuk publik.
-
Ekspresi Budaya
Pertunjukkan seni tradisional,stan racikan kopi lokal, dan pameran buku.